
Kalau ada anak atau saudara yang susah dibilangin kesal gak sih. Padahal itu buat kebaikan dia, tetap gak nurut. Akhirnya dia ngalamin kesusahan terus, sering telat ngumpulin tugas sekolah misalnya.
Atau gak nyadar, malah kita juga sering ngeselin orang lain karena susah dibilangin. Yang paling sering bikin kita kesel justru orang yang paling sayang dan dekat dengan kita. Seperti adik, kakak, anak, mantu, istri, suami, murid.
Gitu juga sebaliknya, kita sering membantah, melawan, mengabaikan serta berbuat hal lainnya yang menyebabkan orang-orang yang kita sayangi kesel, marah bahkan sedih.
Parahnya lagi, sering ngelawan sama orang tua, padahal bilang “ah” aja dilarang oleh Allah, apa lagi ngebentak keduanya (QS. Al Isra’: 23).
Orang tua juga manusia biasa, pasti juga pernah bikin kita kesel, tapi cara menghadapinya harus tetap dengan lemah lembut.
Bilang baik-baik apa maunya kita, apa maksud kita. Sudah sukses jadi apapun kita, tetap rendahkan diri terhadap keduanya dan sering doakan mereka (QS. Al Isra’: 24).
Gimana, nyesel pastikan? Apa lagi kalau ayah bunda kita sudah tiada.
Kini apa yang harus kita perbuat?
Duh malunya.
Kita manusia sering gak nurut petunjuk Allah, padahal Allah yang tahu kebaikan untuk manusia, karena Allah Sang Pencipta manusia.
Al-Qur’an adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia sebagai peringatan dan pelajaran (QS. Ibrahim: 52).
Cuma orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran (QS. Ar-Ra’ad: 19).
Manusia itu amat zalim.
Bila terkepung bahaya, mereka berdoa dengan tulus ikhlas dan berjanji bila selamat akan menjadi orang-orang yang bersyukur (QS. Yunus: 22).
Tetapi, ketika Allah menyelamatkan mereka, malah mereka berbuat kezaliman di bumi tanpa alasan yang benar, padahal kezalimannya itu bahayanya akan menimpa diri mereka sendiri (QS. Yunus: 23). Dan apabila Allah memberikan rahmat kepada manusia, setelah mereka ditimpa bencana, mereka segera melakukan segala tipu daya, menentang Allah (QS. Yunus: 21).
Allah menyeru manusia ke Darussalam (syurga), dan memberikan petunjuk kepada orang yang Allah kehendaki ke jalan yang lurus (QS. Yunus: 25). Makanya kita selalu mohon petunjuk dalam shalat kita.
Allah, tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (QS. Al-Fatihah: 6-7).
Aamiin.
Segara Murnia, lahir di Padang Panjang lebih dari setengah abad yang lampau. Sejak tahun 1974, ayah dan bunda memboyong kami sembilan putra putri mereka ke Leuwiliang, Bogor. Jawa Barat. Semenjak berkeluarga saya tinggal di Cibinong, Bogor.